PINGGIRLAPANGAN.COM – Tren negatif Persebaya Surabaya di Kompetisi Liga 1 2024/2025 sudah berakhir. Seiring dengan kemenangan 1-0 atas PSBS Biak dalam pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Sabtu (15/2/2025).
Bruno Moreira menjadi penentu kemenangan Bajol Ijo, julukan Persebaya, melalui golnya di menit ke-54. Setelah sebelumnya, Persebaya dan PSBS bermain imbang di babak pertama.
Namun bagi PINGGIR LAPANGAN, pahlawan sesungguhnya dalam pertandingan melawan PSBS bukan pemain asal Brasil itu. Lalu siapa?

USTON NAWAWI. Kok bisa? Ya sosok ini membuat pemain Persebaya lebih tenang dalam bermain. Satu lagi yang tak boleh dilupakan. Uston kata orang Jawa adalah sosok yang memberikan rezeki atau ngrezekeni.
Itu telah terbukti baik semasa sebagai pemain maupun pelatih. Hanya, semasa menjadi pemain itu terjadi di Persebaya bukan di Tim Nasional Indonesia.
Di Persebaya, arek Klagen, Kelud, Sukodono, Sidoarjo, tersebut dua kali menjadi juara. Dalam buku THE CHAMPIONS, Persebaya sang Juara, Uston mengantarkan Green Force, julukan Persebaya, menjadi juara kompetisi di kompetisi sepak bola teratas Indonesia pada 1996/1997 dan 2004.
Sebagai pelatih, Uston pernah membawa Persebaya lima kali tak pernah kalah di musim 2023. Ketika itu, dia menjadi pelatih sementara atau karteker menggantikan Aji Santoso.
Sayang, performa manis itu tidak berlanjut. Manajemen tak bisa mematenkan Uston dan mengembalikannya sebagai asisten. Mereka lebih mendatangkan pelatih baru Joseph Gombau dari Spanyol.
Lagi-lagi, Gombau gagal memenuhi harapan dari manajemen dan pendukung. Sosok yang pernah menjadi pelatih terbaik di Liga Hongkong dan kini menangani Tim U-21 Klub Premiere League Aston Villa dihentikan di tengah jalan.
Uston kembali naik. Bapak 3 anak itu membawa Persebaya kembali ke jalur kemenangan. Lisensi kembali menjadi ganjalan bagi Uston untuk menjadi pelatih permanen.
Manajemen menunjuk lebih memilih Paul Munster. Pelatih yang jejak prestasinya tidak ada, termasuk di klub Bhayangkara FC.

Di awal memberikan kemenangan demi kemenangan. Sebelum akhirnya memasuki 2025,mesin kemenangan Persebaya seret. Bruno Moreira dkk tak pernah menang selama enam kali pertandingan. Dengan empat di antaranya harus menelan kekalahan.
Kebetulan, saat lawan PSBS Biak, Munster tak bisa mendampingi. Pelatih asal Irlandia itu tengah menjalani akumulasi kartu.
Klop. Uston mendapat mandat berdiri di pinggir lapangan. Hasilnya tetao, USTON NGREZEKENI.
Tahukah kenapa Uston bisa disebut memberikan rezeki kepada Persebaya? Ternyata pelatih yang kini berusia 48 tahun itu masuk kategori anak soleh. Bagaimana tidak, dia selalu minta restu ke kedua orangnya.
‘’Sejak jadi pemain, Uston selalu minta doa restu sebelum pertandingan kepada saya dan ibunya,’’ ungkap Suwadi, ayah Uston.
Saat jadi pemain, itu dilakukan Uston sebelum berangkat ke mes. Tentu saat Green Force menjalani partai kandang. (*)