Nama Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan tengah melambung. Keduanya menjadi pemain Surabaya yang menyeruk di antara mayoritas pemain yang berkompetisi Eropa. Tapi, ada sosok di belakang keduanya saat mereka masih belajar bermain bola. Siapa?
Sidiq Prasetyo, PINGGIR LAPANGAN
ADI Putra Setiawan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tak ingin sampai terlambat datang di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo sebelum pukul 08.00 WIB.

‘’Biar bisa ketemu langsung dengan Rizky Ridho. Putri saya pingin berjumpa,’’ kata Setiawan, sapaan karib Adi Putra Setiawan, pada Minggu pagi (30/3/2025).
Meski untuk itu, dia harus berangkat satu jam sebelum pesawat yang ditumpangi Rizky Ridho mendarat. Untung, jarak antara rumah Setiawan di Desa Damarsi ke Bandara Internasional Juanda tidak terlalu jauh.
Selain itu, suasana menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah membuat Setiawan tak mengalami kemacetan. Sebab, banyak penggunan jalan yang sudah mudik ke kampung halaman.
‘’Alhamdulillah, kami masih bisa bertemu langsung dengan Edo (panggilan Setiawan kepada Rizky Ridho). Sayang, dia mau diambil videonya karena ada ikatan dengan sponsor,’’ ungkap Setiawan.
Diakuinya, Rizky Ridho tak bisa menolak kemauannya. Ini dikarenakan antara keduanya mempunyai hubungan yang cukup dekat.
‘’Edo pernah saya latih di SSB Persada Damarsi. Dia bergabung pada 2011 setelah sebelum di Masangan, Sidoarjo, ‘’ papar Setiawan.
Ketika datang, Rizky Ridho, yang kelahiran 2001, bersama sahabatnya Surya Maulana. Pemain ini, ucap Setiawan, tercatat membela Bhayangkara FC di Liga 1 dan terakhir di Liga 2.
‘’Edo rajin latih dan sudah punya semangat maju. Dia kadang diantar ayahnya kalau berlatih,’’ kenang Setiawan, pelatih yang sekarang sudah berlisensi A itu.
Padahal, jelasnya, jarak antara rumah dan tempat berlatih sangat jauh. Dari masa kecil hingga sekarang, Rizky Ridho tinggal di Simo, Surabaya. Dari mesin penelusuran, jaraknya lebih dari 25 kilometer dan jarak tempuhnya bisa 45 menit lebih.
Selain itu, pemain Tim Nasional Indonesia sekarang, Marselino Ferdinan juga pernah ditangani di Persada. Hanya, pemain yang kini membela Oxford United, Inggris, itu tiga tahun lebih muda, 2004.
“Kalau Marcel (panggilan Setiawan ke Marselino) ikut di waktu itu dia di Real Madrid Sidoarjo. Cuman kalau pas kami mau pertandingan, dia datang dan ikut persiapan dan salah satunya ikut main di Solo,’’ tambah Setiawan.
Dia pun sekarang mengaku bangga keduanya menjadi bintang dan andalan di Tim Nasional Indonesia. Setiawan selalu memantau keduanya ketika Pasukan Garuda, julukan Tim Nasional Indonesia, turun di lapangan. Termasuk terakhir ketika mengalahkan Bahrain di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno 26 Maret 2025.
’Kalau dengan Marsel paling komunikasi lewat whatsapp. Belum pernah bertemu langsung sejak dia main di Timnas Indonesia,’’ papar Setiawan.
Beda dengan Rizky Ridho. Sebelumnya, Setiawan juga bertemu dengan anak didiknya itu di Balikpapan saat dia akan membela Persija Jakarta melawan Borneo FC.
‘’Tadi sempat ngobrol lama juga. Edo cerita bahwa dia setelah Lebaran akan umroh bersama keluarganya,’’ lanjut Setiawan yang juga menekuni bisnis perjalanan umroh dan haji bersama sang istri itu.
Yang tak terlupakan juga, dia kembali berjumpa dengan ayah Rizky Ridho. Sang ayah, menurut Setiawan, saat bersamanya di Persada, selalu berdoa agar putranya itu menjadi pemain nasional.
‘’Alhamdulillah, doanya itu sudah dikabulkan Allah,’’ jelas Setiawan. (*)