Sepak bola Jatim dan nasional kehilangan sosok perempuan yang punya kepedulian tinggi kepada sepak bola. Dyan Puspito Rini menghembuskan nafas terakhir pada Senin (7/4/2025). Ada kenangan lama penulis dengan Ririn, sapaan karibnya.
Sidiq Prasetyo I PINGGIR LAPANGAN
SEBUAH nama asing masuk dalam jajaran kepengurusan PSSI Jawa Timur. Posisi Sekretaris Umum atau sekum yang biasanya ditempati laki-laki, di periode 2021-2025 ditempati perempuan.

Namanya, DYAN PUSPITO RINI. Sapaannya Ririn. Sepertinya tidak mengenal sosoknya. Dia menggantikan posisi Amir Burhanudin yang naik menjadi Wakil Ketua PSSI Jatim.
Meski tak mengenal ketika itu, namun kiprahnya dalam organisasi PSSI Jatim sangat menonjol. Dia hampir selalu hadir dalam kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sepak bola yang berkaitan dengan organisasi yang dinaungi.
Hingga suatu ketika, ada kegiatan di Gelora Delta Sidoarjo. Ternyata wajah Sekum PSSI Jatim itu seperti pernah dijumpai dalam sebuah acara di mancanegara.
Oh, akhirnya ingat juga. Saya pernah bertemunya di Makau pada 2011 dalam acara pemilihan tuan rumah Asian Games 2016.
Indonesia mengajukan Surabaya Raya sebagai tuan rumah. Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo ditunjuk sebagai host ajang empat tahunan tersebut.
Ririn menjadi sosok sentral dan menentukan dalam acara tersebut. Dengan kemampuan Bahasa Inggris yang masuk kategori lancar, dia mampu memberikan kata pengantar tentang ketiga daerah itu dengan gamblang.
Meski akhirnya, dalam penunjukan tuan rumah itu, Indonesia gagal. Dalam pemungutan suara, Vietnam menjadi pemenang. Namun dalam perjalanan waktu, Vietnam mengundurkan diri dan oleh Komite Olimpiade Asia diserahkan ke Indonesia. Hanya, ajang bergengsi di Benua Asia itu tidak dilaksanakan di Surabaya Raya namun di Palembang, Sumatera Selatan, dan Jakarta.
Dalam acara itu, sempat ngobrol dengan Ririn. Baru tahu juga ternyata dia adalah atlet layar dan bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga atau Dispora Jatim. Setelah itu, kami tak pernah berjumpa lagi.
Untung ketika di Makau, penulis sempat mengambar gambar Ririn bersama pasangan suami istri peraih medali emas cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Barcelona, Spanyol, 1992, Alan Budikusuma dan Susi Susanti.
Kelak 10 tahun kemudian, foto tersebut membuat saya bisa berbincang kembali dengan Ririn. Dia pun mengatakan bahwa dia pernah bercerita kepada putrinya bahwa pernah mempunyai kenangan bersama Alan dan Susi. Sang putri, katanya, sempat tidak percaya dan baru percaya setelah ada foto yang saya kirimkan.
Sejak itu, dalam beberapa kali kegiatan kami bertemu. Terakhir pada acara mengenang legenda sepak bola Indonesia Rudy Welliam Keeltjes di Stadion Gelora 10 November pada 21 November 2024 malam.
Ternyata,pertemuan tersebut menjadi pertemuan terakhir dengan Ririn. Sebuah kabar mengejutkan kali pertama diketahui di grup media sosial. Bahwa Ririn meninggal di RSAL Surabaya karena demam berdarah. Selamat Jalan Bu Sekum. (*)