Sidoarjo I PINGGIR LAPANGAN – Ismail sudah meluangkan waktu berangkat ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo pagi-pagi. Dia harus bertugas menjadi pengawas pertandingan turnamen sepak bola Barati Cup 2025.

Tapi betapa kagetnya dia. Sesampai di stadion megah yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto tersebut dia tak mendapat perangkat pertandingan lain. Akibatnya, pertandingan yang seharusnya sudah dilaksanakan di Gelora Delta pada Rabu pagi (16/4/2025) tidak bisa dilaksanakan.
‘’Tidak ada wasit yang datang bagaimana bisa dimainkan. Saya juga baru dikasih tahu tadi malam untuk bertugas di Barati,’’ jelas Ismail yang merupakan pengawas pertandingan senior di Sidoarjo tersebut.
Kecewaan juga dialami oleh kubu Safin Akademi dari Pati, Jawa Tengah. Jauh-jauh datang ke Sidoarjo dan akan bertanding dengan Taruna Potu, Dompu, Nusa Tenggara Barat. Rencananya, mereka akan bertanding di jam kedua atau pukul 08.30.
‘’Bagaimana kok bisa seperti ini. Di Sidoarjo tidak ada pertandingan. Katanya siang Grup Sidoarjo dipindah ke Lapangan GBT (Gelora Bung Tomo), ternyata batal juga,’ keluh Direktur Safin Hanafing.
Menurut mantan pemain nasional itu, besar kemungkinan tidak ada koordinasi antara panitia penyelenggara dengan pihak Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Jatim. Hanafing menegaskan bahwa panpel Barati kacau, tidak profesional.
Ternyata, prediksi mantan pemain NIAC Mitra Surabaya tersebut benar. Tidak ada koordinasi antara panpel dengan Pengprov PSSI Jatim.
‘’Panpel gak pernah bilang dan nggak minta wasi, ya saya gak tahu. Bahkan ada WA dan juga gak ada surat,’’ ujar Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim Amir Burhanudin.
Dia pun mengaku kaget saat panitia tiba-tiba menghubungi dan marah-marah. Amir kemudian bertanya kepada ke pihak panpel perihal permintaan wasit untuk Barati 2025.
‘’Panpel bilang tidak, saya yang gantian memarahi mereka. Saya maki panpelnya,’’ ujar lelaki yang juga pengacara tersebut.
Tapi, Amir kemudian membantu pihak panpel untuk melakukan koordinasi dengan PSSI Pusat. Dia kembali menerangkan saat pembukaan di Gelora Bung Tomo, pihaknya tidak dilibatkan.
Barati sendiri adalah turnamen yang menyebut dirinya masuk kategori internasional. Pertimbangannya beberapa negara luar ikut ambil bagian. (sip)